Minggu, 13 Desember 2015

Model pengolahan transaksi baik manual maupun berbasis komputer

BAB II 

MODEL PENGOLAHAN TRANSAKSI BAIK MANUAL MAUPUN BERBASIS KOMPUTER 


1. Akuntansi sebagai Sistem Informasi

A. Sejarah Perkembangan Akuntansi

Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk mengkomunikasikan posisi keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan kepada pihak yang berkepentingan. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional. Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Perkembangan Akuntansi
  • Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.
  • Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
  • Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing
  • Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
  • Tahun 1850     : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
  • Tahun 1900     : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
  •  Tahun 1925     : Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya“punch card record”. 
  • Tahun 1950 s/d 1975 : Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data. Lalu, sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
  • Tahun 1975     : Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal. Dan Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.
 
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997). 

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor  di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).
 
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997)


a.     B.   Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :
  • Membuat perencanaan yang efektif pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manajemen 
  • Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor,kreditor badan pemerintah dsb.
a.  C.  Pemakai informasi Akuntansi 
 Pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.      Pihak Intern (Intern Users)Pemakai intern adalah manajer/pimpinan, yaitu orang yang bertanggungjawab terhadap perusahaan.
Pimpinan perusahaan memerlukan informasi akuntansi sebagai dasar untuk membuat perencanaan, dan menentukan kebijaksanaan untuk masa yang akan datang, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan yang dikelolanya serta untuk mengetahui tingkat keberhasialan yang dicapainya.
2. Pihak Ekstern (External Users) 
  • Pemilik perusahaan/investor : Pemilik perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui posisi keuangan, perkembangan perusahaan, prospek yang akan datang, serta ,menilai keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. 
  • Calon investor : Sebelum menanamkan modalnya, calon investor harus memilih perusahaan mana yang dapat memberikan keuntungan paling banyak.Untuk dapat mengetahui tingkat rentabilitas dan prospek masa yang akan datang, informasi akuntansi sangat diperlukan. 
  • Kreditur/calon kreditur : Yang termasuk kreditur adalah lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan lembaga keuangan bukan bank, serta suppier/leveransir yang melakukan penjualan secara kredit kepada perusahaan.Mereka memerlukan informasi keuangan untuk dapat mengetahui posisi dan prospek keuangan perusahaan, keadaan likuiditas dan solvabilitas perusahaan, sehingga risiko yang kan dipikul dapat dikurangi. 
  • Pemerintah : Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk menetapkan pajak. 
  • Karyawan : Dengan informasi akuntansi, karyawan dapat mengetahui prospek perusahaan untuk masa yang akan datang yang berkaiatan langsung dengan kesejahteraan.
  • Masyarakat : Masyarakat, terutama yang berada di sekitar perusahaan, berkepentingan terhadap perusahaan dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan dan manfaat social lainnya
a.       Kegunaan Informasi Akuntansi
* Secara Umum
1. Untuk mengetahui informasi yang berguna bagi manajemen.
2.  Untuk menghitung laba atau rugi yang dicapai oleh perusahaan.
3.  Untuk membantu menetapkan hak masing-masing pihak yang berkepentingan dalam perusahaan baik pihak intern maupun ekstern. 
4. Untuk mengendalikan atau mengawasi aktivitas-aktivitas yang dimiliki perusahaan.
5. Untuk Menunjukkan hal- hal yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
* Secara Khusus
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai informasi active.
2.  Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dari activa bersih suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan keuangan untuk memperkirakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
4.  Memberikan informasi penting lainnya seperti aktivitas pembiayaan dan investasi.

  1. Bidang-bidang Akuntansi

  • Akuntansi Pemerintahan : Bidang akuntansi yang melakukan pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi dalam politik, Negara maupun di daerah. 
  •  Akuntansi Biaya : Bidang akuntansi yang menekankan pada penetapan atas biaya pembuatan barang produksi.  
  • Akuntansi Manajemen : Bidang akuntansi yang mempergunakan data histories maupun data taksiran untuk membantu manajemen perusahaan dalam menyusun perencanaan.  
  • Akuntansi Perpajakan : Bidang akuntansi  yang secara khusus mempersiapkan SPT (surat pemberitahuan Pajak) dan konsekuensi pajak yang mungkin terjadi atas transaksi perusahaan.  
  • Akuntansi Keuangan : Bidang akuntansi yang secara umum berhubungan dengan proses pencatatan transaksi-transaksi perusahaan. Akuntansi Pemerikasaan : Bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan secara independent. 
  • Akuntansi Anggaran ( Budgetary Accounting) : Bidang akuntansi manajemen yang memiliki tanggung jawab di bidang pengkoordinasian penyusunan rencana/ program anggaran disertai dengan sistem penganalisaan dan pengendalian serta pengawasan. 
  • Peranggaran (Budgeting) Peranggaran : Bidang Akuntansi yang melakukan kegiatannya dengan menyusun anggaran, baik pendapatan maupun biaya atas dasar. pedoman-pedoman tertentu maupun standar dari suatu badan. Anggaran merupakan pedoman bagi perusahaan, perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan finansialnya di masa yang akan datang. Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengawasannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Anggaran berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan serta nilai uangnya di masa datang.
  • Akuntansi Sosial : Bidang akuntansi terbaru yang mempelajari efek social yang terjadi akibat kemajuan dibidang usaha. Sistem Akuntansi : Bidang akuntansi yang membahas berbagai disain prosedur pengumpulan data akuntansi yang sesuai kebutuhan perusahaan.
  • Akuntansi  Pendidikan : Bidang akuntansi yang khusus berkecimpung di bidang pendidikan.
 b.      Proses Perekayasaan Akuntansi
a.  2. Perekayasaan Akuntansi dilakukan oleh
* Orang yang di anggap ahli di bidang akuntansi 
* Orang yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan keputusan pada tingkat nasional.

1.      Fungsi dan Proses Akuntansi
a.       Fungsi dasar akuntansi
* Menciptakan sistem akuntansi.
* Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memeasukan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan. 
* Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan.

b.      Fungsi akuntansi
·         Menyiapkan metode dan standar untuk mengukur ongkos yang telah dikeluarkan
·         Melaporkan data akuntansi
·         Menafsirkan data akuntansi

c.       Proses Akuntansi
Proses akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transaksi dan berakhir dengan penutupan buku – berakhirnya seluruh proses pencatatan pada periode tertentu. Karena proses ini diulang setiap periode pelaporan, ini disebut sebagai siklus akuntansi dan mencakup langkah-langkah utama, yaitu:
Ø  Tahap Pencatatan dan Penggolongan 
Tahap pertama yang dilalui dalam proses akuntansi adalah tahap pencatatan dan penggolongan. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tahap pencatatan dan penggolongan antara lain yaitu penyusunan atau pembuatan bukti- bukti pembukuan atau bukti transaksi, baik transaksi internal maupun transaksi eksternal,pencatatan ke dalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus, posting atau pencatatan ke buku besar, baik ke buku besar utama maupun buku besar pembantu.

Ø  Tahap Pengikhtisaran/Peringkasan
Tahap yang harus dilalui setelah melakukan pencatatan dan penggolongan yaitu tahap pengikhtisaran/peringkasan. Pada tahap pengikhtisaran/peringkasan, meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini adalah penyusunan neraca saldo, yang datanya bersumber dari saldo-saldo yang ada pada buku besar, penyusunan jurnal penyesuaian, untuk menyesuaikan dengan keadaan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode, dan penyusunan kertas kerja/neraca lajur yang bertujuan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan, pembuatan jurnal penutup, dibuat untuk mengetahui besarnya laba atau rugi suatu perusahaan, sekaligus untuk menutup perkiraan atau akun yang bersifat sementara (temporary account), pembuatan necara saldo setelah penutupan, dipergunakan untuk mengecek kembali pencatatan yang akan dilakukan pada periode berikutnya, penyusunan jurnal pembalik, dipergunakan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan pencatatan pada periode akuntansi berikutnya.

Ø  Tahap Pelaporan dan Penganalisaan
Tahap terakhir yang harus dilalui yaitu tahap pelaporan dan penganalisaan. Adapun tahap pelaporan dan penganalisaan meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini adalah Penyusunan laporan keuangan, yang terdiri atas Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan Laporan Arus Kas dan Pembuatan analisa laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, baik untuk perkembangan usaha maupun penambahan investasi.

2.      Sistem dan Siklus Sistem Pengolahan Transaksi
Ø  Sistem Pengolahan Transaksi
Sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi.
Ø  Siklus Pengolahan Transaksi

Ø  Sistem Informasi Akuntansi
sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.
Ø  Siklus Transaksi secara Umum
Proses penyediaan informasi keuangan yang meliputi, pencatatan, pengikhtisaran, smapi dengan tahap penyusunan laporan keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Ø  Siklus Penerimaan
Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan.
Ø  Siklus Pengeluaran
Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
Ø  Siklus Konversi
Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa. 
Konversi bahan baku menjadi barang jadi melalui penggunaan tenaga kerja dan overhead. 
Ø  Siklus Akuntansi Keuangan
Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas. 
Kompilasi transaksi-transaksi akunting dari siklus-siklus transaksi lainnya dan penyediaan laporan-laporan keuangan.